Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vaksinasi Rendah namun Penularan Covid-19 di India Turun, Ini Sebabnya

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Seorang petugas kesehatan mengumpulkan sampel swab dari seorang wanita selama kampanye pengujian antigen cepat untuk penyakit coronavirus (COVID-19), di luar pusat perbelanjaan di Mumbai, India, 22 Maret 2021. REUTERS/Niharika Kulkarni
Seorang petugas kesehatan mengumpulkan sampel swab dari seorang wanita selama kampanye pengujian antigen cepat untuk penyakit coronavirus (COVID-19), di luar pusat perbelanjaan di Mumbai, India, 22 Maret 2021. REUTERS/Niharika Kulkarni
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus harian Covid-19 di India terus menurun dengan rata-rata 10 ribu penderita. Situasinya berbalik 180 derajat dari enam bulan lalu ketika jumlah penderita bertambah 400 ribu sehari pada Mei 2021. 

Pemerintah India mulai mengendurkan pembatasan. Turis asing boleh masuk, sekolah dibuka kembali, pasar dan pertokoan ramai lagi. Relawan kesehatan mulai dibebastugaskan. Ekspor vaksin Covid-19 pun dibuka lagi, setelah sempat dihentikan.

Masyarakat Hindu India pun bisa melaksanakan upacara Durga Puja dan Diwali dengan normal.

Turunnya kasus harian di India termasuk unik karena tigkat vaksinasi tergolong rendah, baru sekitar 40 persen.  

Pemodel epidemiologi sebelumnya telah memperkirakan puncak gelombang ketiga selama bulan Oktober dan November.

Ketua Pusat Kedokteran Sosial dan Kesehatan Masyarakat, Universitas Jawaharlal Nehru, Rajib Dasgupta, memperkirakan melandainya kasus harian Covid saat vaksinasi masih rendah di India tidak terlepas dari terbentuknya antibodi pada penderita saat terjadi tsunami corona Mei lalu.

"Tes antibodi mungkin memberi kita petunjuk ketika  kita tidak bisa berpuas diri tentang tingkat vaksinasi," tulis Dasgupta di laman The Conversation, Jumat, 19 November 2021.

Di India, “serosurvei” telah rutin dilakukan sejak pandemi. Di sinilah darah diuji dari sejumlah besar orang untuk memeriksa keberadaan antibodi Covid – hal-hal yang dibuat tubuh kita setelah terinfeksi atau menerima vaksin.

Survei nasional keempat pada bulan Juli melaporkan 67,6 persen orang di seluruh India memiliki antibodi Covid, memberi mereka tingkat kekebalan terhadap virus. Saat itu 24,8 persen orang diimunisasi dengan vaksin dosis tunggal dan 13 persen divaksinasi lengkap.

"Ini berarti sebagian besar dari mereka yang memiliki antibodi sebenarnya telah terinfeksi Covid," kata Dasgupta.

Delhi melaporkan 97 persen orang positif antibodi pada Oktober, termasuk 80 npersen anak-anak. Sekitar 95,3 persen dari mereka yang diimunisasi dengan vaksin Astrazeneca Covishield versi India telah mengembangkan antibodi, seperti halnya 93 persen dari mereka yang menerima vaksin Covaxin India sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keadaan serosurvei di Haryana pada bulan Oktober menemukan antibodi pada 76,3 persen orang dewasa, lebih dari 70 persen di antara anak-anak.

"Gelombang ketiga di India adalah skenario yang tidak mungkin terjadi dengan tingkat antibodi yang tinggi ini, dan tingkat vaksinasi terus meningkat," tulis Dasgupta.

Berikutnya Dari Pandemi menjadi endemi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

27 menit lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

46 menit lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.


Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

1 jam lalu

As I Lay Dying. Spotify
Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 jam lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

8 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

10 jam lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

11 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

12 jam lalu

Kelompok Jabhat al-Nusra beroperasi di Idlib, Suriah, dan terafiliasi dengan kelompok al-Qaeda. Keduanya disebut sebagai teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat. Syriahr.com
AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.